Selasa, 08 Oktober 2019

Perbedaan isolasi bakteri secara pour plate,steak plate,spread plate

                       Isolasi dan reproduksi
Disusun oleh:Dinna Chintia P
Kelas/no        :X IPS 1/08
Isolasi suatu mikrobia ialah memisahkan mikrobia tersebut dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan. Isolasi harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan mikrobia pada medium biakan serta syarat-syarat lain untuk pertumbuhannya (Jutono, 1980). Memindahkan bakteri dari medium lama kedalam medium yang baru diperlukan ketelitian dan pengsterilan alat-alat yang digunakan, supaya dapat dihindari terjadinya kontaminasi. Pada pemindahan bakteri dicawan petri setelah agar baru, maka cawan petri tersebut harus dibalik, hal ini berfungsi untuk menghindari adanya tetesan air yang mungkin melekat pada dinding tutup cawan petri (Dwijoseputro, 1987).

Mikrobia yang hidup di alam terdapat sebagai populasi campuran dari bebagai jenis mikrobia yang berbeda prinsip dari isolasi mikrobia dalam memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya dari lingkungannya dialam dan ditumbuhkan dalam medium buatan. Pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dalam medium padat, karena dalam medium padat sel-sel mikroba akan terbentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya (Sutejo dkk, 1991).

Menurut Pradhika (2008), ada beberapa teknik isolasi mikrobia, yaitu :

Teknik penanaman dari suspensi
Teknik penanaman ini merupakan lajutan dari pengenceran bertingkat. Pengambilan suspensi dapat diambil dari pengenceran mana saja tapi biasanya untuk tujuan isolasi (mendapatkan koloni tunggal) diambil beberapa tabung pengenceran terakhir.

Spread plate (agar tabur ulas)
Spread plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di permukaan agar, agar diperoleh kultur murni. Prosedur kerjanya adalah suspensi cairan diambil sebanyak 0,1 ml dengan mikropipet kemudian teteskan diatas permukaan agar yang telah memadat. Trigalski kemudian dibakar diatas bunsen dan didinginkan beberapa detik. Kemudian suspensi diratakan dengan menggosokannya pada permukaan agar , penyebaran akan lebih efektif bila cawan ikut diputar.

         

Pour plate (agar tuang)
Teknik ini memerlukan agar yang belum padat dan dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri dan dihomogenkan lalu dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebabkan sel-sel bakteri tidak hanya terdapat pada permukaan agar saja tapi juga di dalam atau dasar agar sehingga bisa diketahui sel yang dapat tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 dan di dalam agar yang tidak banyak begitu banyak mengandung O2. Prosedur kerjanya adalah petridish, tabung pengenceran yang akan ditanam dan media padat yang masih cair disiapkan. Kemudian 1 ml suspensi bakteri diteteskan secara aseptis ke dalam cawan kosong· Lalu medium yang masih cair dituang ke dalam petridish lalu petridish di putar membentuk angka 8 agar suspensi bakteri dan media homogen, kemudian diinkubasi.



Pada spread plate diteteskannya bakteri sebanyak 0,1 ml dan pada pour plate diteteskan sebanyak 1 ml karena spread plate bertujuan untuk menumbuhkan dipermukaanya saja, sedangkan pour plate membutuhkan ruang yang lebih luas untuk penyebarannya sehingga diberikan lebih banyak dari pada spread plate.



Teknik Penanaman dengan Goresan (Streak)
Bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru.

Goresan Sinambung
Prosedur kerjanya adalah inokulum loop (ose) disentuhkan pada koloni bakteri dan gores secara kontinyu sampai setengah permukaan agar. Lalu petridish diputar 180o dan dilanjutkan goresan sampai habis. Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru.

Goresan T
Prosedur kerjanya adalah petridish dibagi menjadi 3 bagian menggunakan spidol dan daerah tersebut diinokulasi dengan streak zig-zag. Ose dipanaskan dan didinginkan, lalu distreak zig-zag pada daerah berikutnya.

Goresan Kuadran (Streak quadrant)
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda yaitu dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih mengandung banyak sel mikroorganisma. Goresan selanjutnya dipotongkan atau disilangkan dari goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal.
 Ada 8 bagian tubuh bakteri yang harus kamu ketahui fungsinya. Bagian yang pertama disebut dengan dinding sel. Dinding sel berfungsi untuk melindungi tubuh bakteri dari lingkungan luar. Bagian ini terbuat dari peptidoglikan yang merupakan polisakarida. Setelah dinding sel, pasti ada yang namanya? Apa hayo? Yap! Membran sel. Membran sel ini tersusun oleh fosfolipid dan protein. Fungsinya antara lain sebagai alat transpor elektron dan proton yang dibebaskan saat oksidasi bahan makanan.

Bagian selanjutnya disebut dengan sitoplasma. Sitoplasma merupakan cairan sel yang mengandung nutrisi sel. Sitoplasma juga merupakan tempat organel berada. Jadi kalau kamu nyariin organelnya bakteri, ada di bagian sitoplasma ini, ya! Oh iya, kamu pernah bingung nggak sih, si bakteri ini bisa melakukan sintesis protein atau nggak? Ternyata, bakteri bisa melakukan sintesis protein yang berlokasi di ribosom.
 Reproduksi bakteri secara aseksual dengan cara

pembelahan biner.
Reproduksi bakteri secara paraseksual (pemindahan materi genetik) dengan 3 cara berikut ini:
a. Konjugasi, yaitu pemindahan materi genetik (DNA) dari satu bakteri ke bakteri lainnya secara langsung melalui jembatan sitoplasma.
b. Transformasi, yaitu pemindahan sedikit DNA dari satu bakteri ke bakteri lainnya melalui proses fisiologi yang kompleks.
c. Transduksi, yaitu pemindahan DNA dari satu bakteri ke bakteri lainnya melalui perantara bakteriofage.

Sumber:https://anitamuina.wordpress.com/2013/02/13/isolasi-bakteri/

1 komentar:

Pewarnaan gram

     Cara dan perbedaan hasil pewarnaan gram Disusun oleh: Dinna Chintia P. Kelas              : X IPS 1/08 Bakteri gram-positif antr...